Book Talk Novel Gala & Elora

Book Talk Novel Gala & Elora

Minggu, 29 Oktober 2023, Book Talk Novel Gala & Elora memasuki titik ke-8 dalam rangkaian promo buku yang telah rilis sejak bulan Juli tersebut. Bertempat di sebuah Cafe dan Community Garden bernama Sloow yang berada di Jalan Gudang Utara 40B, Bandung, perjalanan tour ini menghadirkan cerita yang mengulas cerita dibalik proses kreatif Wenky Wiradi sebagai penulis buku ini, yang bertautan pula dengan apa yang ditulis Ade Muir, selaku penulis lirik di banyak lagu Pure Saturday.

Buku semacam ini mungkin bukan yang pertama dengan konsep merespon lagu ke dalam format cerita fiksi. Sebelumnya, di ranah ‘indie’ Bandung, ada nama seperti Addy Gembel yang juga merespon lirik lagu lagu ke dalam format cerita fiksi. Bedanya, apa yang dilakukan Addy Gembel merupakan cara dia mempersempit tafsiran akan lagu yang ditulisnya di band Forgotten, sedangkan apa yang dilakukan Wenky merupakan cara dia meluaskan tafsiran dari apa yang ditulis Pure Saturday (atau dalam hal ini, Ade Muir) di lagu-lagunya.

Ada 13 lagu yang direspon Wenky ke dalam 13 bab cerita di buku ini, di mana tiga poin penting yang mengacu pada premis, konflik cerita, hingga konklusi di akhir bab semuanya ditulis dengan pendekatan merespon potongan lirik 13 lagu Pure Saturday di buku ini.

Hadir sebagai moderator ada Rafli F (dikenal dengan nick name Wahaji) yang juga merupakan seorang jurnalis dari media musik DCDC. Sore itu, sekitar pukul 4 sore Rafli membuka diskusi bedah buku atau Book Talk ini dengan melemparkan pertanyaan tentang alasan kenapa harus Pure Saturday yang dijadikan ‘bahan’ riset Wenky dalam menulis buku ini. Ternyata alasannya sederhana, hanya karena Wenky merupakan penikmat karya Pure Saturday sejak tahun 2005, ketika Pure Saturday merilis album Elora.

Menggaris bawahi frasa kata ‘Elora’ hal ini juga jadi bahasan menarik sore itu, di mana menurut Wenky kata tersebut terdengar catchy dan bisa dibilang cukup identik dengan Pure Saturday. Fakta uniknya, banyak juga penggemar Pure Saturday yang menamakan anak mereka Elora, saking melekatnya nama tersebut dengan PS. Hal itu diakui oleh Wenky cukup jadi alasan kuat kenapa buku tersebut diberi judul Gala & Elora.

Menguatkan pembahasan tentang judul album Elora yang juga dipakai untuk judul salah satu lagu PS, Ade Muir bercerita jika pada awalnya lagu tersebut diberi judul “Sinar Terang”. Dan dengan sedikit ‘jokes’ Ade mengungkapkan jika “Sinar Terang” terkesan seperti nama sebuah toko bangunan. Sampai akhirnya mantan drummer PS, Udi mengusulkan nama Elora yang dia ambil dari bahasa Yunani kuno. Kata itu dianggap lebih catchy meski secara arti sama, yakni berhubungan dengan sinar yang terang.

Menutup sesi satu, Rafli mempersilakan pengunjung yang hadir untuk bertanya. Menariknya tidak hanya pengunjung yang berada di Sloow Cafe saja, melainkan penonton yang menyimak di instagram @wenkywiradi juga cukup antusias untuk melemparkan pertanyaan seputar buku ini.

Acara ditutup sekitar pukul 6 sore, di mana masing-masing pembicara memberikan konklusi dari diskusi santa di sore itu. Kabarnya, gelaran ini masih akan terus berlangsung hingga akhir tahun 2023. Kita tunggu saja update nya melalui akun instagram @wenkywiradi atau pun @bukugaladanelora.

Foto oleh @apaajadifoto

Foto oleh @bersamafahmi15

 

 

Back to blog

Leave a comment

Please note, comments need to be approved before they are published.