Kalangkang, atau dalam bahasa Indonesia disebut bayangan dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai ruang yang tidak terkena sinar karena terlindung benda. Bayangan bersifat abstrak dan samar, dia bisa menghilang begitu cepat tanpa bekas dan tidak meninggalkan jejak. Terinspirasi dari hal tersebut, para graffiti writer muda asal Bandung menggelar acara graffiti jamming “Kalangkang Scene” yang telah berlangsung 26 Juli silam di Taman Holis, Cigondewah, Bandung.
Acara yang juga menjadi bukti eksistensi street art di kota Bandung ini berangkat dari sebuah ide “aya karya duka nu saha” atau ada karya entah milik siapa. Ide tersebut mereka analogikan sebagai unjuk aksi para seniman jalanan dalam membuat karya namun tidak banyak orang yang mengetahui karyanya, karena identitas para pelaku seni tersebut disembunyikan, sehingga yang tampak hanya karyanya saja.
Graffiti writers yang unjuk aksi dalam Kalangkang Scene adalah Shake, Hello Muaw, Kemth, Amse1, Beans Boy, Kuno Crew, Rushky, Roel, Pigmade, Aldone, Faze, Freeze, Easr1, Hand, Slime, Nehar, Abers, Light, Ragis, dan satu tamu spesial asal kota Tegal yaitu Hypno Graff Corps. Para writers membuat gambar dengan style mereka masing-masing, dari throw-up, wildstyle, hingga karakter, dibutuhkan waktu sekitar tujuh jam untuk menyelesaikan masterpiece dalam sebidang tembok berlatar hitam.
Bagi yang penasaran dengan serunya acara Kalangkang Scene, kamu bisa melihat koleksi foto kami di sini.
alas kaki kesehatan
keren banget kreatifitas anak negeri. Bangga jadi orang Indonesia